contoh kalimat cabang atas

Contoh

1. This mirrored the westernization of the Cabang Atas in colonial Indonesia from the late nineteenth century onwards.
   Hal ini mencerminkan westernisasi Cabang Atas di Indonesia pada zaman kolonial dari akhir abad kesembilan belas.
2. Che Engku Chesterina was born into the Lauw-Sim-Zecha family, a prominent Peranakan family of the Cabang Atas or the Chinese gentry of colonial Indonesia.
   Che Engku Chesterina dilahirkan dalam keluarga Lauw-Sim-Zecha , keluarga Peranakan terkemuka Cabang Atas atau bangsawan Cina era kolonial Indonesia.
3. The phrase 'Cabang Atas' was first used by the colonial Indonesian historian Liem Thian Joe in his book Riwajat Semarang (published in 1933).
   Frase 'Cabang Atas' pertama kali digunakan oleh sejarawan Indonesia zaman kolonial Liem Thian Joe dalam bukunya Riwajat Semarang (diterbitkan pada tahun 1933).
4. In 1973, he married the Indonesian-born ballerina Chesterina Sim-Zecha, a scion of the Lauw-Sim-Zecha family, part of the 'Cabang Atas' or Indonesia's colonial Chinese gentry.
   Pada tahun 1973, ia menikahi balerina kelahiran Indonesia Chesterina Sim-Zecha, keturunan dari keluarga Lauw-Sim-Zecha, bagian dari 'Cabang Atas' atau Bangsawan Cina kolonial Indonesia.
5. Her mother, Goei Bing-nio, was her father's senior wife and only legal spouse and – unlike the nouveau riche Oei family – came from the Cabang Atas, the traditional Chinese establishment of colonial Indonesia.
   Ibunya, Goei Bing-nio, adalah istri tua ayahnya dan satu-satunya pasangan sahnya dan – tak seperti keluarga orang kaya baru Oei – berasal dari Cabang Atas, kelompok Tionghoa tradisional di Indonesia pada zaman kolonial.